Lulus Kuliah, Lanjut S2 atau Kerja?
Wisuda merupakan momen paling ditunggu dan berkesan bagi para mahasiswa. Siapa yang tidak bangga jika lulus kuliah dan menyandang gelar sarjana? Semua jerih payahmu selama beberapa tahun kuliah akhirnya terbayar sudah. Bisa membahagiakan orangtua, tapi sedih juga karena harus berpisah dengan teman-teman seperjuangan. Euforia ini akan terus berlangsung sampai beberapa minggu setelah wisuda.
Setelahnya, kamu akan mulai dihantui dengan pertanyaan: “Setelah wisuda, lalu apa?”. Ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, atau langsung mencicipi dunia kerja? Banyak yang bilang, “lanjut kuliah saja karena otak masih fresh dan semangat tetap ada,”. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa lebih baik terjun langsung di dunia kerja untuk mencari pengalaman terlebih dulu.
Kamu juga pasti mengalami kegalauan-kegalauan berikut:
#1. Pekerjaan impian memberi syarat pengalaman kerja minimal sekian tahun. Pengalaman apa yang akan kamu tunjukkan pada pihak perekrut?
#2. Lulus bareng-bareng, lamar kerja pun bareng-bareng. Sainganmu tentu sangat banyak, termasuk teman-temanmu sendiri. Selain itu, jumlah lowongan tidak sebanding dengan angka pelamar.
#3. Kalaupun langsung bekerja, gaji yang ditawarkan pasti masih di bawah rata-rata.
Jadi, pilih S2 atau langsung kerja ya?
Bagi kamu yang punya kemauan untuk mengambil S2, semangatmu patut diacungi jempol lho! Setelah baru saja selesai dengan hiruk-pikuk skripsi, tidak semua orang masih mau melanjutkan pendidikan. Biasanya hal yang membuat orang ingin meneruskan ke jenjang berikutnya adalah dorongan untuk memperdalam ilmu. Dengan titel yang lebih tinggi, diharapkan dapat unggul menghadapi persaingan di dunia kerja. Pilihan ini tentu butuh usaha ekstra. Baik komitmen, kondisi finansial, dan mental kembali digempur tugas segudang yang lebih menantang dibanding jenjang sarjana.
Jangan pernah menjadikan kuliah S2 sebagai pelarian karena tidak kunjung mendapatkan pekerjaan. Jenjang master tentu tidaklah ‘semudah’ kuliah jenjang sarjana. Pada jenjang sarjana, kamu lebih banyak belajar tentang teori dan ilmu-ilmu dasar. Dengan demikian, yang kamu lakukan di kelas lebih banyak mendengarkan materi yang disampaikan oleh dosen. Hal tersebut tentunya berbeda dengan kuliah pascasarjana. Di dalam kelas kamu akan lebih banyak berdiskusi dan mempelajari studi kasus dengan teman sekelasmu. Dosen hanya bertugas memoderasi diskusi tersebut karena yang dipelajari jauh lebih dalam dan detil.
Kemudian, di semester akhir, aktivitas akan lebih terfokus pada kegiatan riset. Kamu akan menggali pengetahuan lebih dalam perihal bidang yang kamu geluti, baik dari dalam kelas maupun terjun langsung ke lapangan. Di masa riset ini, kamu memiliki kesempatan besar untuk bekerja bersama dosen untuk menyelesaikannya. Intinya, pendidikan di tingkat master mempersiapkanmu untuk dapat pengetahuan dan pengalaman profesional melalui proses riset dan pembelajaran secara mandiri.
Dalam memilih jurusan, mau memperdalam bidang yang kamu tekuni selama kuliah S1 atau lintas jurusan tidak ada masalah. Perhatikan juga ya tren pekerjaan yang banyak dibutuhkan 10-15 tahun ke depan. Tapi, tetap sesuaikan dengan apa yang kamu suka ya.
Setiap tahunnya, banyak universitas di Indonesia yang menghasilkan lulusan sarjana dengan berbagai jurusan ilmu terapan. Jika dihitung, ada jutaan sarjana yang bersaing di dunia kerja di waktu yang bersaman. Ditambah, daya serap lapangan kerja minim yang membuat hal ini jadi tidak seimbang. Nah, dari sanalah akar masalah tingginya angka pengangguran.
Hal ini yang jadi pertimbangan bagi yang memilih untuk lanjut S2. Dengan jumlah yang masih terbilang sedikit, jenjang S2 punya peluang yang lebih luas dalam dunia kerja. Well, setidaknya ada kelebihan akademis yang bisa mengalahkan para sarjana pencari kerja. Ini tentu juga jadi pertimbangan perusahaan untuk merekrut. Apalagi, lulusan S2 ‘diklaim’ punya kedewasaan sikap dan cara berpikir yang lebih matang dari S1. Sehingga, bisa menempati posisi yang baik dalam perusahaan.
Ketika mengambil S2, kamu biasanya akan bertemu teman-teman yang sudah bekerja. Nah, kamu bisa memperbanyak koneksi yang sangat berguna untuk dunia kerja nanti. Jangan ragu untuk bertanya dan minta nasihat dari orang-orang yang lebih dulu berpengalaman. Siapa tahu tempat mereka bekerja adalah yang kamu incar, kan?
Nah, bagaimana dengan yang memilih untuk langsung bekerja? Bagi kamu yang jenuh dengan kehidupan perkuliahan, senang mencoba hal baru, dan suka tantangan, dunia kerja adalah tempat yang tepat bagimu. Di sinilah kamu bisa mendapatkan banyak pengalaman baru dan bertemu dengan orang-orang baru yang ahli di bidangnya. Kehidupan yang sangat berbeda dengan masa kuliah dulu akan kamu rasakan.
Punya penghasilan sendiri bisa jadi alasan utama sebagian besar fresh graduate. Dorongan inilah yang biasanya membuat orang memilih untuk bekerja ketimbang kuliah lagi. Meskipun biasanya gaji orang yang baru bekerja tidak selalu fantastis nilainya, bisa memiliki penghasilan sendiri akan membuatmu bangga. Kamu tidak perlu lagi ‘mengemis’ pada orang tua untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan kamu bisa menggunakan penghasilanmu itu untuk hal lain seperti liburan ke luar negeri, menabung, atau bahkan membiayai kuliahmu yang selanjutnya. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi, kamu juga bisa menggunakan gajimu untuk sesekali mentraktir orang tua atau adik dan kakakmu, lho. Mereka pasti akan merasa senang meskipun kamu tidak mentraktir mereka dengan sesuatu yang mahal harganya. Bukankah berbagi kebahagiaan dengan orang lain itu menyenangkan?
Ada yang tidak ingin terus membebani orang tua, ada pula yang memang ingin tahu seperti apa dunia kerja sebenarnya. Selain itu, sebagai lulusan baru kamu pasti ingin segera mempraktikkan apa saja yang kamu dapat saat di bangku kuliah dong? Jika kamu memilih untuk bekerja dulu, hal tersebut bisa menjadi bekalmu saat masuk S2, lho. Sama seperti beberapa lowongan pekerjaan, kebanyakan jenjang S2 juga mensyaratkan calon mahasiswanya untuk memiliki pengalaman paling tidak dua tahun. Pengalaman tersebut tentunya bisa kamu dapatkan dari dunia kerja. Kamu akan dianggap selangkah lebih maju dibanding mereka yang memiliki gelar master tapi tidak ada pengalaman.
Selain itu, seperti sudah dijelaskan tadi, di kuliah S2 kamu dituntut untuk menjadi pribadi yang lebih kritis. Apabila kamu telah memiliki pengalaman di dunia nyata, kamu akan merasa lebih percaya diri dalam menjalankan perkuliahan S2. Dengan bekerja lebih dulu, kamu juga akan lebih mudah dalam memahami materi kuliah yang disampaikan di kelas karena sudah mengetahui praktiknya di dunia nyata. Tidak hanya itu, upah hasilmu bekerja juga bisa menjadi dana bantuan untuk membiayai kuliah S2, lho. FYI, biaya kuliah S2 dari tahun ke tahun terus melonjak. Inflasi pendidikan adalah sekitar 15-20% per tahunnya. Bukankah akan lebih membanggakan jika kamu bisa membiayai kuliah S2-mu sendiri tanpa bantuan dari orang tua lagi? Pilihlah tempat kerja yang sesuai dengan passion-mu sehingga bekerja akan terasa lebih menyenangkan.
Sedikit tips untukmu yang memilih untuk lanjut kerja:
#1. Carilah posisi Management Trainee (MT), kamu akan mendapat berbagai pelatihan dari perusahaan untuk persiapan jadi calon manajer.
#2. Ketika ada persyaratan pengalaman kerja, mentalmu jangan langsung ciut. Buat daftar pengalaman organisasi, project yang sudah kamu kerjakan, dan penghargaan yang kamu raih. Pandai-pandailah meyakinkan perusahaan bahwa kamu adalah pribadi yang ingin belajar.
#3. Kenali ‘aset’-mu, yaitu skill dan passion.
#4. Sebelum tawar-menawar gaji, cari tahu lebih dulu standar gaji di bidang yang kamu incar.
#5. Lihat peluang perkembangan karier di perusahaan tersebut.
Jika kamu agak jenuh dengan dunia kuliah, sebaiknya kamu kerja dulu. Dunia kerja akan menyuguhkanmu berbagai tantangan yang tidak pernah diajarkan saat kuliah. Misalnya membuat perencanaan proyek, mengatur deadline, kolaborasi antar tim, dan jaga mood si bos. Semua pengalaman ini akan menempa soft skill-mu dan memberi semangat baru untuk menggapai tujuan hidup. Kalau kamu memaksakan diri langsung S2, kuliahmu tidak akan berjalan dengan maksimal. Tidak perlu takut akan ‘lupa’ dengan cita-cita kuliah S2. Semangatmu tidak akan mati kok. Justru setelah kerja biasanya motivasi akan tumbuh lagi. Calm down, banyak perusahaan yang menawarkan program beasiswa untuk karyawannya yang ingin kuliah S2, baik dalam maupun luar negeri.
Intinya, melanjutkan kuliah S2 ataupun langsung bekerja setelah lulus memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kamu bisa memilih salah satu dari dua hal tersebut. Bahkan, jika kamu sanggup kamu bisa menjalankan kuliah S2 sambil bekerja. Pilihlah pekerjaan yang bisa dilakukan sambilan, salah satunya jadi guru privat. Sekali lagi semua pilihan ada ditanganmu. Silakan pilih yang paling sesuai dengan kemampuan dan kebutuhanmu