Belajar Menulis Esai, Yuk! Inilah 10 Tipsnya

Menulis esai akan menjadi kegiatan baru bagi kamu yang hendak ‘melamar’ studi ke luar negeri. Biasanya, esai merupakan salah satu persyaratan yang harus kamu penuhi. Nah, agar dapat menghasilkan naskah esai yang baik, inilah 10 tips-nya.

belajar menulis esai

Foto: lifehack

Hanya cerita pendek

Kamu tidak perlu menjabarkan secara luas dari topik esai yang kamu ambil. Hendaknya, menulis esai dilakukan dengan singkat, namun juga mencakup semua informasi yang diperlukan. Sebuah esai memerlukan konflik dan perubahan di dalamnya. Dalam hal ini, konflik yang dimaksud ialah perbedaan ide atau pendapat, sedangkan perubahan ialah bagaimana caranya seseorang menanggapi ide-ide tersebut.

Cara menyenangkan menulis esai

Dalam menulis esai, hal yang paling menyenangkan ialah bila kamu menemukan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang kamu ajukan kepada dirimu sendiri. Jadi, bila kamu memiliki rasa keingintahuan terhadap sesuatu, maka saat-saat ketika kamu mencari jawabannya dapat menjadi momen yang menyenangkan.

Topik yang mengejutkan

belajar menulis esai

Foto: pexels.com

Menulis esai memerlukan riset tersendiri, terutama bila kamu mengangkat sebuah permasalahan di kehidupan sehari-hari. Tentu saja hal ini dapat mengejutkan karena sebuah topik mampu membuka rahasia di dalam kisah nyata yang mungkin belum pernah kamu temukan. Hal mengejutkan ini juga akan memberikan dampak bagi pihak yang akan menilai esaimu.

Mulailah dengan lima kalimat orisinal

Kalimat pembuka yang kamu tulis dalam sebuah esai dapat menjadi pengantar yang menarik bagi pembaca. Bisa dengan menggugah pembaca atau membuka fakta yang mungkin belum diketahui banyak orang. Hal ini juga akan memudahkan kamu dalam melanjutkan paragraf selanjutnya.

Berikan sumber kuat

belajar menulis esai

Foto: inspirationfeed.com

Daripada berfokus pada asumsi atau penulisan sastra, esai sebaiknya diisi dengan data-data menarik dari sumber kuat atau terpercaya. Data yang kamu sertakan dapat menjadi landasan diangkatnya sebuah topik ke dalam esai yang kamu tulis. Bahkan, data tersebut dapat menjadi sumber lanjutan bagi orang lain yang hendak membahas topik yang sama.

To the point

Melanjutkan poin sebelumnya, kamu tidak perlu membahas terlalu panjang lebar alasan kamu mengambil topik tersebut. Pembaca biaasanya ingin lebih mengetahui langkah-langkah yang perlu diambil dalam permasalahan pada topik yang kamu angkat. Nah, jangan lupa untuk sertakan kesimpulannya. Hal ini dapat diisi dengan pandangan kuat yang kamu miliki untuk memberikan solusi terhadap topik tersebut.

Jangan takut untuk memberi ‘gebrakan’

belajar menulis esai

Foto: amazonaws.com

Mungkin saja, ada beberapa hal yang tabu untuk dibahas ke dalam sebuah esai. Namun dalam hal ini, penulisan esai merupakan sebuah aktivitas edukasi yang dapat membahas apa pun. Asalkan kamu memberikan sudut pandang dari sisi ilmu pengetahuan, sehingga pembaca pun akan memahaminya dengan baik.

Hindari penggunaan kata atau frase ini!

Ada beberapa kata atau frase yang sebaiknya kamu hindari ketika menulis esai, seperti “kamu”, klise, “beberapa”, “itu”, “hal-hal”, serta ungkapan yang belum terjadi, misalnya “akan”. Kamu dapat menggunakan kata benda sebagai pengganti subjek. Ungkapan yang menujukkan jumlah dari suatu hal juga sebaiknya dijabarkan semuanya.

Boleh gunakan Wikipedia, asalkan…

Sering kali kita menjadikan konten pada situs Wikipedia sebagai sumber dari data-data yang digunakan. Nah, sebelum merujuk ke Wikipedia, kamu perlu meneliti latar belakang dari penulisan data-data yang ada di sana. Di bagian bawah laman pada konten yang ditulis di Wikipedia juga disertakan tautan sumbernya. Kamu dapat menelusurinya untuk memastikan bahwa data yang kamu sadur dari Wikipedia adalah valid atau terbukti benar adanya.

Semoga sukses dalam menulis esai-nya ya!